IKAN BEKU, Potensi Bisnis Ekspor Menjanjikan di Kabupaten Probolinggo dan Meningkatkan Penghasilan Nelayan

Saturday, 2024-11-02
kadin-probolinggo-IKAN BEKU, Potensi Bisnis Ekspor Menjanjikan di Kabupaten Probolinggo dan Meningkatkan Penghasilan Nelayan

PROBOLINGGO//Bratapos.com - Melimpahnya hasil tangkapan ikan laut di kabupaten Probolinggo maupun hasil dari tambak udang akibat investor banyak melirik untuk berinvestasi di sepanjang pesisir pantai kabupaten Probolinggo, bisa menjadi celah bisnis untuk membuka lapangan kerja maupun sub bisnis ekspor baru di kabupaten Probolinggo. 

Jika kita cermati, nelayan yang membawa hasil tangkapan ikan segar dari laut, berbagai jenis ikan yang berhasil ditangkap, mulai dari Tongkol, Tuna, Pelagis, Kakap, Kerapu dan lainnya yang di bawa ke pasar maupun pelelangan ikan (TPI).

Saat pagi hari nilai ekonomis ikan masih tinggi namun berjalan waktu kualitas ikan akan terus menurun/ikan tidak segar dan harganya akan jatuh. 

Berbagai cara pedagang mengawetkan ikan agar tetap dalam kondisi segar sehingga tetap nikmat di konsumsi, diolah menjadikan ikan asap, memberi es batu sampai mendistribusikan ke beberapa tempat lain, bahkan sampai pemerintah kabupaten Probolinggo menggelar program gemar makan ikan laut agar hasil tangkapan ikan dapat diserap.

Demikian pula dengan produksi udang yang mungkin sudah lebih profesional pengolahannya, setelah panen langsung dibawa ke Surabaya untuk diproses dan menjadi komoditas ekspor.

"Ikan Beku", dapat menjadi salah satu pilihan cara mempertahankan nilai ekonomi ikan yang dapat dikembangkan di kabupaten Probolinggo. 

Menurut Kukuh yang menjadi pembina KADIN Probolinggo, dibutuhkan sarana penunjang Gudang Pendingin untuk mewujudkan hal tersebut.

"Ikan segar" dari nelayan dibersihkan, setelah bersih dimasukkan loyang didinginkan dalam suhu -40°C, setelah itu dikeluarkan untuk dilakukan proses packing dan dimasukkan cold storage/gudang pendingin, ini berpotensi dan berkembang juga kepada kegiatan ekspor ikan maupun udang", jelasnya. 

Mewujudkan gudang pendingin setidaknya dibutuhkan dana 10 miliar untuk membangun, "Saya pikir yang memiliki anggaran adalah Pemda setempat atau bisa juga investor baru, dan peran KADIN adalah menjembatani sekaligus mempromosikan, karena dengan adanya gudang pendingin nantinya bukan hanya tangkapan hasil laut saja, namun juga bisa dikembangkan dan meluas ke sektor yang lain", jelasnya.

Gede Vandana Wijaya sebagai Ketua KADIN Kabupaten Probolinggo sangat mendukung dengan adanya gudang pendingin di kabupaten Probolinggo. 

"Tentunya akan membuka ruang dan peluang baru yang lebih luas seperti bisnis ekspor ikan maupun komoditi yang lain, nanti dari kamar dagang industri Probolinggo akan membantu untuk menjembatani dan mempromosikannya", pungkasnya.

Terbit : 02-Nov-2024, 18:06 WIB // Pewarta : Wahyu, Editor : Wahyu // 

Reporter : AyuDW

Kadin Kabupaten Probolinggo